Panduan Lengkap pembesaran ikan baung

Panduan Lengkap pembesaran ikan baung-Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan salah satu primadona air tawar yang digemari banyak orang. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang padat menjadikannya hidangan favorit di berbagai daerah di Indonesia. Tak heran, budidaya ikan baung pun kian diminati sebagai peluang usaha yang menjanjikan.

Artikel ini akan mengupas tentang budidaya ikan baung, mulai dari pendahuluan, habitat, hingga tahapan pembesaran sampai panen. Bagi para pemula, panduan ini diharapkan dapat menjadi bekal awal untuk memulai usaha budidaya ikan baung yang sukses.

Ikan baung di Indonesia
induk ikan baung

Pendahuluan

Ikan baung termasuk dalam famili Bagridae dan tersebar luas di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ikan ini umumnya hidup di sungai, danau, dan rawa-rawa dengan air yang mengalir dan berlumpur. Baung memiliki tubuh memanjang dengan sirip punggung bergerigi dan antena di sekitar mulutnya. Ukurannya bisa mencapai 1 meter dengan berat mencapai 10 kg.

Ikan baung sudah berhasil dibudidayakan dalam berbagai lingkungan dengan beberapa sistem pemeliharaan yaitu secara monokultur dan polikultur. Ikan baung merupakan ikan yang bernilai
ekonomis penting, beberapa sifat potensial yang dimiliki ikan baung untuk menjadi ikan budidaya adalah memiliki ukuran yang lebih besar, fekunditas cukup tinggi berkisar 30.000 – 70.000 butir per ekor. Sekarang, di pasaran harga ikan baung cukup mahal Rp 75.000 – Rp 100.000 per kg. Usaha budidaya ikan baung sudah banyak dilakukan oleh pembudidaya ikan di daerah Sumatera dan Kalimantan, namun
perkembangan budidaya ikan ini belum diimbangi dengan tingkat produksi benih yang optimal untuk kebutuhan budidaya.

Habitat Ikan Baung

Ikan baung adalah ikan nokturnal yang aktif mencari makan di malam hari. Mereka merupakan karnivora yang memakan ikan kecil, udang, dan serangga air. Baung menyukai habitat dengan air yang bersih dan kaya akan oksigen terlarut.

Berikut beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memilih habitat untuk budidaya ikan baung:

  • Kualitas air: Air harus bebas dari pencemaran. Kualitas air yang baik dapat dilihat dari warnanya yang jernih, tidak berbau, dan tidak ada sampah yang mengapung.
  • Suhu air: Suhu air yang ideal untuk budidaya ikan baung adalah antara 25-30 derajat Celcius.
  • Aliran air: Ikan baung membutuhkan aliran air yang cukup untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhannya.
  • Kedalaman air: Kedalaman air yang ideal untuk budidaya ikan baung adalah antara 1-2 meter.
  • Vegetasi: Ikan baung menyukai habitat dengan vegetasi air yang cukup untuk berlindung dan mencari makan.

Tahapan Pembesaran Ikan Baung sampai Panen

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembesaran ikan baung sampai panen:

1. Persiapan Kolam

Kolam yang digunakan untuk budidaya ikan baung harus bersih, kuat, dan tidak bocor. Kolam dapat dibuat dari tanah, beton, atau terpal. Sebelum ditebari benih, kolam harus dikeringkan, dibersihkan, dan diaplikasi pupuk Probiotik untuk menyuburkan air.

2. Pemilihan Benih

Benih ikan baung dapat diperoleh dari pembenihan ikan terpercaya. Pilihlah benih yang sehat, aktif, dan bebas dari penyakit. Ukuran benih yang ideal untuk ditebar adalah 5-7 cm.

benih ikan baung
Cara Pembesaran Ikan Baung
benih ikan baung siap tebar

baca juga : Jual Benih Ikan Baung Sukabumi

3. Penebaran Benih

Sebelum ditebar, benih ikan baung harus diaklimatisasi terlebih dahulu dengan cara mencampurkan air kolam dengan air dari tempat pendederan secara perlahan. Kepadatan penebaran benih ikan baung sebanyak 50-100 ekor per meter persegi, tergantung pada ukuran kolam dan sistem budidaya yang digunakan.

4. Pemberian Pakan

Ikan baung adalah carnivora, sehingga pakan yang diberikan harus mengandung protein tinggi. Pakan dapat berupa ikan kecil, daging kerang air tawar atau pellet khusus untuk ikan baung. Frekuensi pemberian pakan tergantung pada usia dan nafsu makan ikan, biasanya 3-4 kali sehari.

5. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air kolam harus dijaga dengan baik agar ikan baung dapat tumbuh dengan optimal. Parameter kualitas air yang perlu dipantau antara lain pH, suhu, dan kadar oksigen terlarut. Kualitas Air yang ideal adalah pH berkisar antara 6,5-7,5, suhu air 25-30 derajat celcius, dan DO (oksigen terlarut) >5.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan kerugian dalam budidaya ikan baung. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit secara berkala.

Upaya pencegahan lebih baik dari pada mengobati, tindakan pencegahan bertujuan untuk mencegah masuknya wabah penyakit ke dalam wadah budidaya ikan. Untuk mencegah meluasnya wilayah yang terkena penyakit, dan untuk mengurangi kerugian produksi ikan akibat timbulnya penyakit sebaiknya dilakukan.

a. Sanitasi kolam
Sanitasi kolam dilaksanakan melalalui pengeringan, penjemuran dan pengapuran kolam dengan sebanyak
200g/m2 yang ditebar merata di permukaan tanah dasar kolam selama 7-10 hari. Setelah tiu kolam siap ditebari ikan.

b. Mengatur padat tebar ikan
Ikan yang akan ditebar harus direndam dalam larutan PK(20g/m3 ) selama 5menit. Sanitasi juga disarnkan untuk perlengkapan dan peralatan dengan cara merendam dengan larutan PK selama 30-60 menit.


c. Menjaga lingkungan tempat budidaya
Upaya perlindungan dari gangguan hama dan penyakit adalah dengan menjaga lingkungan budidaya dan perairan. Pematang kolam dibersihkan dari tumbuhan liar yang sering menjadi tempat persembunyian hewan darat seperti ular dan kodok. Pohon yang rindang dikurangi agar tidak mengurangi masuknya sinar matahari. Setiap kolam/bak diusahakan mendapatkan pemasukan air yang baru dan segar. Selain tiu bahan-bahan organik seperti sampah yang memungkinkan masuk ke wadah budidaya dikurangi.

7. Panen

Ikan baung dapat dipanen setelah mencapai ukuran yang diinginkan, biasanya sekitar 8-9 bulan setelah ditebar. Panen dapat dilakukan dengan cara menjala .

Tips Sukses Budidaya Ikan Baung

Berikut beberapa tips untuk mencapai kesuksesan dalam budidaya ikan baung:

  • Pilihlah lokasi yang tepat dengan sumber air yang berkualitas.
  • Gunakan kolam yang kuat dan tahan lama.
  • Pilihlah benih ikan baung yang berkualitas.
  • Berikan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan ikan.
  • Jaga kualitas air kolam dengan baik.
  • Lakukan pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit secara berkala.
  • Panen ikan baung pada waktu yang tepat.

Dengan mengikuti panduan dan tips di atas, diharapkan Anda dapat memulai usaha budidaya

kunjungi juga : http://www.dejeefish2.wordpress.com

Apakah ada yang bisa kami bantu?