Acara Nusatic dan Nusapet 2024 kembali hadir untuk memperluas jangkauan pasar domestik & internasional, serta meningkatkan posisi daya saing Indonesia sebagai salah satu negara penghasil ikan hias terkemuka di dunia.
baca juga : CV. Dejeefish, pelopor ekspor ikan Gurame ke Malaysia
Dilansir dari Agro Indonesia, Ketua Umum Nusatic dan Nusapet 2024 Sugiarto menjelaskan bahwa Nusatic dan Nusapet 2024 dilaksanakan sebagai dukungan terhadap program Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, melalui Rencana Aksi Nasional Ikan Hias dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor 34 Tahun 2022, Tentang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia. Program itu adalah menjadikan Indonesia sebagai negara industri ikan hias serta pengekspor ikan hias terbesar di dunia.
Pada tahun ini, Nusapet dan Nusatic 2024 dieselenggarakan di ICE BSD Exhibition, Serpong, Banten. Acara ini diselenggarakan selama tiga hari, yang dimulai pada 7 Juni dan berakhir pada 9 Juni 2024.
Nusapet dan Nusatic adalah surga bagi para pencinta hewan. Acara ini menyuguhkan pameran ragam jenis hewan peliharaan berkualitas super. Mulai dari ikan, reptil, serta beberapa mamalia seperti kucing dan kelinci. Selain pameran, Nusatic dan Nusapet juga menyelenggarakan sejumlah perlombaan. Mulai dari lomba ketangkasan anjing dan kontes ikan hias dari ragam jenis, misalnya discus, arwana, dan mas koki.
NUSATIC Symposium, Ajak Berinovasi Berkelanjutan dengan Seimbangkan Hobi dan Konservasi
Di hari yang sama, NUSATIC Symposium diselenggarakan dengan mengusung tema “Innovation in Sustainable Aquatics, Balancing Hobby with Conservation” yang merupakan acara kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenko Marves, dan Nusatic.
Hadir sebagai salah satu narasumber Plt. Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Andreas Hutahaean. Dalam paparannya yang berjudul Coral Reef Stewardship as New Sources of Regenerative Blue Economy, dirinya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki luas terumbu karang mencapai 45,7% dari total luas segitiga terumbu karang, namun tidak semua kondisi terumbu karang dalam kondisi yang baik, sehingga saat ini kita berjuang bagaimana memulihkan ekosistem di pesisir. Keberadaan para hobi terumbu karang dan ikan hias dalam expo Nusatic ini, agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan restorasi dan konservasi tersebut.
“Visi Indonesia Blue Economy Roadmap 2023-2045 adalah sumber daya pesisir dan laut yang beragam dikelola secara berkelanjutan melalui ekonomi biru berbasis pengetahuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi serta memastikan lingkungan laut yang sehat dan memperkuat lingkungan dan memperkuat ketahanan untuk kepentingan saat ini dan generasi mendatang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asdep Andreas mengatakan bahwa saat ini kita harus lebih berfokus tentang bagaimana memperbaiki sistem pemasaran dalam meningkatkan ekonomi biru, salah satunya dengan melalui expo seperti ini dengan tetap menjaga keanekaragaman hayati mulai dari ekosistem air tawar hingga ke laut.
“Tentunya hal ini membutuhkan dukungan dan partisipasi seluruh pihak, termasuk kalangan hobi dalam melakukan perbaikan/restorasi ekosistem laut dan pesisir,” pungkasnya.
kunjungi juga : http://www.dejeefish2.wordpress.com