Survival rate (tingkat kelangsungan hidup) ikan nila di kolam tanah merupakan indikator kunci keberhasilan budidaya. Semakin tinggi survival rate, semakin besar keuntungan yang didapat. Namun, banyak pembudidaya menghadapi kendala seperti kematian massal, serangan penyakit, dan pertumbuhan tidak optimal akibat manajemen yang kurang tepat.
baca juga : benih ikan nila
Artikel ini akan mengungkap rahasia meningkatkan survival rate ikan nila di kolam tanah melalui:
✅ Manajemen kualitas air yang optimal
✅ Kontrol penyakit efektif
✅ Teknik mengurangi stres ikan

Dengan menerapkan strategi ini, pembudidaya bisa mencapai survival rate 85-90%, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional (70-75%).
1. Manajemen Kualitas Air: Faktor Utama Keberhasilan Budidaya
Kualitas air adalah penentu utama kesehatan ikan nila. Parameter yang harus diperhatikan:
A. Oksigen Terlarut (DO)
- Ideal: 5-7 mg/L
- Bahaya jika: <3 mg/L (ikan stres, nafsu makan turun)
- Solusi:
- Pasang aerator atau water wheel di kolam.
- Kurangi kepadatan tebar jika DO rendah.
B. pH Air
- Ideal: 6,5-8,5
- Bahaya jika: <6 (asam) atau >9 (basa) → iritasi insang
- Solusi:
- Tambahkan kapur pertanian (dolomit) jika pH terlalu rendah.
- Ganti 20-30% air jika pH terlalu tinggi.
C. Amonia & Nitrit
- Ideal: Amonia <0,5 mg/L, Nitrit <0,3 mg/L
- Bahaya jika: Amonia >1 mg/L → keracunan, kematian
- Solusi:
- Gunakan probiotik untuk mengurai amonia.
- Hindari pemberian pakan berlebihan.
D. Suhu Air
- Ideal: 27-30°C
- Bahaya jika: >32°C (metabolisme ikan terganggu)
- Solusi:
- Tanam tumbuhan peneduh seperti eceng gondok.
- Tingkatkan sirkulasi air.
2. Kontrol Penyakit: Pencegahan Lebih Baik daripada Pengobatan
Penyakit adalah penyebab utama kematian ikan nila. Beberapa patogen berbahaya:
A. Penyakit Bakteri (Streptococcosis, Columnaris)
- Gejala: Luka di kulit, insang pucat, berenang tidak seimbang.
- Pencegahan:
- Rendam benih dalam larutan garam 3-5% sebelum tebar.
- Beri probiotik Bacillus sp. di pakan.
- Pengobatan: Antibiotik (oxytetracycline) hanya jika diperlukan.
B. Penyakit Parasit (Trichodina, Dactylogyrus)
- Gejala: Ikan menggosok-gosok badan, nafsu makan turun.
- Pencegahan:
- Jaga kualitas air (parasit berkembang di air kotor).
- Beri perasan daun mimba sebagai antiparasit alami.
C. Penyakit Virus (Tilapia Lake Virus/TiLV)
- Gejala: Kematian mendadak, mata cekung, hati membengkak.
- Pencegahan:
- Gunakan benih bebas virus dari hatchery terpercaya.
- Hindari kepadatan tinggi.
3. Teknik Mengurangi Stres Ikan
Stres membuat ikan rentan sakit. Beberapa pemicu stres:
A. Penanganan Saat Panen & Transportasi
- Masalah: Ikan stres akibat jaring kasar atau kepadatan tinggi.
- Solusi:
- Gunakan jaring halus saat panen.
- Beri vitamin C 2 hari sebelum panen.
B. Perubahan Lingkungan Mendadak
- Masalah: Air hujan deras atau suhu fluktuatif menyebabkan shock.
- Solusi:
- Pasang penutup kolam sementara saat hujan lebat.
- Hindari penggantian air >30% sekaligus.
C. Kepadatan Tebar Berlebihan
- Ideal: 10-15 ekor/m² untuk kolam tanah.
- Bahaya jika: >20 ekor/m² → kompetisi pakan, DO turun.
4. Tips Tambahan untuk Survival Rate Tinggi
- Pilih benih berkualitas (ukuran seragam, aktif bergerak).
- Beri pakan berkualitas (protein 28-32% untuk nila).
- Lakukan sampling rutin (cek kesehatan ikan 1x/minggu).
Kesimpulan
Meningkatkan survival rate ikan nila di kolam tanah membutuhkan:
🔹 Manajemen kualitas air yang ketat (DO, pH, amonia).
🔹 Kontrol penyakit melalui pencegahan (probiotik, karantina benih).
🔹 Minimalkan stres ikan (penanganan hati-hati, kepadatan ideal).
Dengan teknik ini, kematian ikan bisa ditekan di bawah 10%, meningkatkan profitabilitas budidaya.
Referensi:
- KKP. (2023). Buku Saku Kesehatan Ikan.
- FAO. (2022). Best Practices in Tilapia Farming.
- Data lapangan pembudidaya nila Jawa Barat (2024).
kunjungi juga: http://www.dejeefish2.wordpress.com
Ingin konsultasi lebih lanjut? hubungi kami :
