Ikan Grass Carp, atau yang dikenal sebagai ikan koan di Indonesia, merupakan primadona di kalangan pembudidaya. Dikenal sebagai pemakan rumput raksasa, ikan ini menawarkan peluang bisnis yang menggiurkan sekaligus berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem perairan.
Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang ikan grass carp, mulai dari biologi dasar, ciri-ciri biologis, latar belakang sejarah dan lain-lain.

Biologi Dasar Ikan Grass Carp
Ikan grass carp (Ctenopharyngodon idella) berasal dari Asia Timur dan merupakan anggota famili Cyprinidae. Ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang 120 cm dan berat 20 kg, menjadikannya salah satu ikan air tawar terbesar di dunia.

Grass carp adalah herbivora sejati, dengan menu utama berupa tumbuhan air seperti eceng gondok, hydrilla, dan rumput air. Kemampuannya melahap gulma air dalam jumlah besar menjadikannya solusi alami untuk mengendalikan gulma di kolam, danau, dan sungai.
Ikan ini memiliki daya tahan tinggi dan dapat hidup di berbagai kondisi air, dengan suhu ideal antara 20-30 derajat Celcius. Grass carp mencapai kematangan seksual pada usia 3-4 tahun dan betinanya dapat menghasilkan jutaan telur dalam sekali pemijahan.
Identitas
Ciri-ciri Biologis
Badan memanjang dan silindris, perut bulat, padat di bagian belakang; panjang standar adalah 3,6-4,3 kali tinggi badan dan 3,8-4,4 kali panjang kepala; panjang tangkai ekor lebih besar dari lebarnya; kepala sedang; mulut terminal dan berbentuk lengkung; rahang atas memanjang sedikit melewati rahang bawah, bagian belakangnya bisa mencapai di bawah mata; lebar moncong 1,8 kali panjang, panjang moncong kira-kira jarak hidung; tidak ada palpus; garu insang pendek dan jarang (15-19); dua baris gigi faring di setiap sisi, dikompresi secara lateral, formula 2.5-4.2, baris dalam lebih kuat, lekukan di permukaan lateral; sisiknya besar dan sikloid; sisik ekstrim 39-46 pada gurat sisi, gurat sisi memanjang hingga tangkai ekor. Anus dekat dengan sirip dubur; Sinar sirip punggung: 3,7; sinar sirip dada: 1,16; sinar sirip perut: 1,8; sinar sirip dubur: 3,8; sirip ekor dengan sekitar 24 jari; warna tubuh: kuning kehijauan di bagian samping, bagian punggung coklat tua; berwarna putih keabu-abuan pada bagian perut.
Latar belakang sejarah
Budidaya ikan grass carp dimulai di daerah sepanjang Sungai Yangtze dan Sungai Mutiara di bagian selatan Tiongkok. Dibandingkan dengan ikan mas biasa, budidaya ikan grasscarp dimulai jauh lebih awal. Menurut catatan sejarah, budidaya ikan ini erat kaitannya dengan kemauan gubernur saat itu. Pada masa Dinasti Tang (618-904 M), nama keluarga kaisar dalam bahasa Tiongkok diucapkan sama dengan ikan mas biasa, satu-satunya ikan yang dibudidayakan pada masa itu. Keluarga kerajaan melarang ikan mas biasa dijual dan dibunuh oleh rakyat. Oleh karena itu, ikan grass carp dipilih oleh para petani sebagai pengganti ikan mas biasa bersama dengan ikan mas perak, ikan mas kepala besar dan ikan mas hitam; Hal ini dikarenakan benih ikan ini mudah didapat di daerah sepanjang Sungai Yangtze dan Sungai Mutiara.
Budidaya ikan grasscarp ini masih dalam skala kecil karena ketergantungan pada pasokan benih alami. Keberhasilan dalam teknologi pembiakan buatan secara signifikan meningkatkan budayanya. Ikan ini telah diperkenalkan ke lebih dari 40 negara lain; kadang-kadang disebut sebagai amur putih. Sekitar 10.000 ton/tahun pada tahun 1950, produksi global ikan grass carp yang dibudidayakan telah mencapai lebih dari 100.000 ton/tahun pada tahun 1972, melampaui 1 juta ton/tahun pada tahun 1990, dan telah melampaui 3 juta ton/tahun sejak tahun 1999. Tiongkok adalah sejauh ini merupakan produsen utama (3.419.593 ton pada tahun 2002, 95,7 persen dari total produksi global).
Negara produsen utama
Pada tahun 2002, 39 negara dan wilayah melaporkan produksi budidaya ikan grass carp ke FAO tetapi hanya delapan (Bangladesh, Tiongkok, Provinsi Taiwan di Tiongkok, Mesir, India, Iran, Laos, dan Malaysia) yang melaporkan produksi >1.000 ton.


Habitat dan biologi
Ikan ini merupakan ikan air tawar asli Tiongkok dengan sebaran luas mulai dari daerah tangkapan Sungai Pearl di Tiongkok selatan hingga di Sungai Heilongjiang di Tiongkok utara. Hewan ini telah diperkenalkan ke sekitar 40 negara lain dan hanya ada sedikit laporan mengenai populasi alami yang terdapat di wilayah tersebut; misalnya, populasi alami terdapat di Sungai Merah di Vietnam. Ia mendiami danau, sungai, dan waduk. Ikan Ini pada dasarnya adalah ikan herbivora yang secara alami memakan gulma air tertentu. Namun, pada saat ukuran benih/larva masih memakan zooplankton.
Dalam kondisi budidaya, ikan ini dapat memakan pakan buatan, makanan ekstraksi minyak nabati, selain gulma air dan rumput darat. Ikan ini biasanya hidup di lapisan tengah bawah kolom air. Sebaliknya, ia lebih menyukai air jernih dan dapat bergerak dengan cepat. Ini adalah ikan semi-migrasi; indukan dewasa bermigrasi ke hulu sungai besar untuk berkembang biak. Air yang mengalir dan perubahan ketinggian air merupakan rangsangan lingkungan yang penting untuk pemijahan alami. Ikan dapat mencapai kematangan seksual dalam kondisi budidaya, namun tidak dapat bertelur secara alami. Bantuan suntikan hormon dan rangsangan lingkungan, seperti air yang mengalir diperlukan untuk menginduksi pemijahan di dalam akuarium. Ikan grass carp tumbuh dengan cepat dan mencapai berat maksimal 35 kg di alam liar.
Siklus Produksi

Sistem produksi
Berbagai sistem produksi saat ini digunakan untuk budidaya ikan Grass carp, yang utama meliputi metode budidaya semi intensif dan intensif, serta keramba di perairan terbuka.
Teknik Pembesaran
Teknik budidaya ikan ini yang paling umum diadopsi meliputi polikultur di kolam dan budidaya keramba di danau dan waduk.
baca juga : Benih Ikan Grass carp Berkualitas
Polikultur semi-intensif hingga intensif di tambak di Tiongkok
Untuk polikultur di kolam atau keramba, ikan grass carp dapat ditebar sebagai spesies utama atau spesies sekunder bersama dengan spesies ikan mas lainnya. Kepadatan tebar total 750-3.000 ekor/ha dengan ukuran tebar 125-250 g. Gulma air dan rumput darat merupakan pakan utama ikan mas rumput dalam budidaya pembesaran. Pemberian pakan komersial seperti pelet dan produk sampingan dari ekstraksi minyak nabati dan pengolahan biji-bijian menjadi lebih populer sebagai cara menggantikan gulma air dan rumput untuk menghemat biaya tenaga kerja dalam budidaya di kolam. Hasil panen ikan ini biasanya 1.000-3.000 kg/ha, yang menyumbang 15-40 persen dari total produksi.
Sistem pembesaran di negara lain
Pembesaran ikan grass carp terutama dilakukan di kolam dan keramba tanah di Vietnam. Polikultur dengan spesies lain (misalnya ikan mas perak, ikan mas, rohu dan mrigal, dll.) adalah hal yang umum. Ikan ini dapat ditebar sebagai spesies utama atau sekunder. Biasanya berjumlah 60 persen dari total kepadatan penebaran 1,5-3 ekor/m² (tergantung tingkat intensitas) di kolam dan ukuran bibit 5-6 cm (lokasi kolam daerah pegunungan) dan 12-15 cm (dataran rendah) . Tingkat penebaran pada budidaya di keramba adalah 20-30 ekor/m³ namun bibit yang digunakan jauh lebih besar (biasanya 50-100 g). Ikan ini biasanya diberi makan rumput darat, daun singkong, batang pisang dan daun jagung dalam budidaya pembesaran. Produksi ikan ini biasanya menyumbang 60 persen dari total produksi (7-10 ton/ha) di kolam. Ukuran pasar ikan grasscarp masing-masing 1-1,5 kg dan 1,5-2,5 kg untuk di kolam dan keramba.
Pakan
Ikan grtass carp dapat diberi pakan dengan pakan komersial atau pakan alami, seperti gulma air dan rerumputan. Mereka lebih menyukai kesuburan yang relatif rendah. Produksi terutama dibatasi oleh kualitas air. Pakan komersial yang digunakan untuk ikan ini memiliki kandungan protein yang relatif rendah (28-30 persen) dan bahan bakunya meliputi ampas/bungkil kedelai, bungkil lobak, dedak gandum, dll. Gulma air dapat dikumpulkan secara alami. Rumput darat dapat ditanam di gili kolam dengan pupuk organik.
Teknik pemanenan
Pemanenan selektif dan total dilakukan untuk ikan grass carp. Pemanenan selektif biasanya dilakukan pada pagi hari (karena suhu relatif rendah dan untuk penjualan pagi). Individu dengan ukuran yang dapat dipasarkan dipilih setelah dilakukan jaring (satu jaring untuk setiap panen). Pemanenan total dilakukan pada akhir masa budidaya. Beberapa jaring biasanya dilakukan sebelum kolam dikeringkan secara total.
Paska Panen
Ikan grass carp biasanya dijual hidup atau segar. Sejumlah kecil produksinya diproses oleh toko makanan siap saji; dalam hal ini cara pengolahan yang paling umum digunakan adalah digoreng.
Sumber : https://www.fao.org
Kunjungi juga : http://www.dejeefish2.wordpress.com