MENGHITUNG JUMLAH PAKAN HARIAN DAN FCR PADA PEMBESARAN IKAN

Menghitung jumlah pakan harian pada pembesaran ikan-Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha Pembesaran ikan, mencapai 50-70% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, efisiensi pemberian pakan menjadi kunci utama untuk meningkatkan keuntungan dan keberlanjutan usaha Pembesaran ikan.

Metode Pemberian Pakan Harian pada Pembesaran Ikan

Pemberian pakan dalam budidaya ikan memerlukan efisiensi agar tidak terjadinya kelebihan maupun kekurangan dalam pemberian pakan. Kekurangan dalam memberi pakan akan membuat potensi genetik dari ikan yang dipelihara tidak tercapai dengan maksimal, sedangkan kelebihan pakan akan membuat biaya berlebih dan lebih jauh dapat menurunkan kualitas air karena meningkatnya kadar amonia dari kolam budidaya dan mampu berdampak negatif pada performa ikan. Selain jumlah, periode pemberian pakan juga merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung asupan pakan yang optimal. Pakan perlu diberikan secara bertahap agar ikan mampu mencerna dan kembali mengkonsumsi pakan secara bertahap dan berkelanjutan. Menurut berbagai literasi ikan memiliki kebutuhan harian pakan agar dapat mendukung pertumbuhan sebesar 3 persen dari bobot tubuhnya.

Menghitung jumlah pakan harian pada pembesaran ikan
Ikan Mas di kolam pembesaran

Metode pemberian pakan harian pada pembesaran ikan dengan metode biomassa didasarkan pada total biomassa ikan dalam kolam. Metode ini lebih efisien dan akurat karena mempertimbangkan perubahan biomassa ikan secara keseluruhan.

Baca juga : Pembesaran Ikan Gurame

Sampling untuk Menentukan Estimasi Bobot Badan Populasi (Biomassa)

Agar pemberian pakan tepat sasaran, diperlukan estimasi bobot badan populasi ikan. Hal ini dapat dilakukan dengan metode sampling, yaitu:

  1. Menentukan Jumlah Sampel: Ambil 10-30% dari populasi, atau minimal 30-50 ekor ikan.
  2. Mengukur Bobot Badan Ikan: Ukur bobot badan setiap ikan dalam sampel.
  3. Menghitung Rata-rata Bobot Badan: Hitung rata-rata bobot badan dari sampel untuk mendapatkan estimasi bobot badan populasi.
  4. Kemudian Catat hasil sampling dalam sebuah tabel form agar mudah telusur
  5. Pelaksanaan sampling dilakukan pada saat awal tebar benih dan 1 minggu sekali pada saat proses pemeliharaan

Rumus Pemberian Pakan Harian Ikan (berdasarkan biomassa) :

JUMLAH PAKAN HARIAN (Kg) = BERAT RATA-RATA IKAN (Kg) x JUMLAH TOTAL IKAN YANG DITEBAR x 3%

Keterangan :

Berat rata-rata ikan : Berat rataan ikan populasi sampling

Jumlah Total Ikan yang ditebar : Jumlah ikan yang ada di kolam pembesaran

3% : Nilai/Jumlah kebutuhan pakan harian ikan berdasarkan berat badan

Contoh Perhitungan :

Hasil sampling yang telah dilakukan menunjukan rataan bobot badan rataan ikan dari 20 ekor sampel ikan adalah 100 gram. Jumlah ikan yang ditebar pada awal pembesaran sebanyak 2000 ekor. Maka,

Jumlah Pakan Harian = 100 gram x 2000 ekor x 3%

Jumlah Pakan Harian = 6000 gram atau 6 Kg per hari (dibagi 3 frekuensi pemberian pakan sehari)

Pemberian pakan perlu dilakukan juga secara bertahap. Umumnya pembudidaya ikan membagi pemberian pakan ke dalam 3 tahap atau 3 kali frekuensi pemberian pakan dengan masing-masing jeda selama 4 jam seperti pukul 8 pagi, 12 siang dan 4 sore. Pemberian bertahap ini dilakukan untuk meningkatkan konsumsi pakan secara bertahap dan menghindari kelebihan pakan jika diberikan secara bersamaan.

Feed Conversion Ratio (FCR) Parameter Penting untuk Performa Budidaya

Pemantauan performa ikan perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran keselurahan budidaya yang dilakukan. Salah satu parameter yang penting untuk diperhatikan adalah Feed Conversion Ratio (FCR). Nilai FCR menggambarkan seberapa efektif ikan dalam mengubah pakan menjadi 1 kilogram bobot tubuh. Pengukuran FCR ini dapat dilakukan bersamaan dengan sampling bobot tubuh.

Metode dalam menentukan FCR dalam budidaya dibagi ke dalam dua jenis. Pertama, penentuan FCR sebelum panen, sedangkan yang kedua yaitu penentuan FCR setelah panen. Metode penentuan FCR yang pertama dilakukan dengan mengambil populasi sampling untuk mengetahui performa ikan yang dipelihara selama berjalannya siklus pembesaran, namun metode ini tidak menggambarkan kondisi aktual hasil budidaya karena tidak melambangkan keselurahan populasi dari ikan yang dibesarkan. Sedangkan, metode kedua merupakan hasil setelah selesainya suatu siklus dan menggambarkan performa akhir dari suatu siklus budidaya ikan.

baca juga : Menghitung FCR ikan Nila

Menentukan FCR Ditentukan dengan Menggunakan Rumus Berikut :

1. Penentuan FCR Sebelum Proses Panen

JUMLAH PAKAN YANG DIBERIKAN SELAMA PEMELIHARAAN / BOBOT RATA-RATA IKAN (Kg) x PADAT TEBAR IKAN

Keterangan :

Jumlah pakan yang diberikan : Pakan diberikan hingga waktu sampling

Bobot rata-rata ikan : Berat rata-rata ikan berdasarkan hasil proses Sampling

Padat tebar ikan : Jumlah awal ikan yang ada di kolam pembesaran

Sebagai contoh :

Jumlah pakan ikan yang telah diberikan hingga waktu penghitungan sampling adalah 200 kg. Bobot rata rata ikan yang dihasilkan pada populasi sampling adalah 100 gram. Padat tebar ikan yang digunakan dalam kolam adalah 1000 ekor

Maka, perhitungannya sebagai berikut

200 kg / 0,1 kg x 1000

100 kg / 100 kg = 1

2. Penentuan FCR Sesudah Panen

JUMLAH PAKAN YANG DIBERIKAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN/BOBOT IKAN SAAT PANEN (Kg) – BOBOT IKAN AWAL TEBAR (Kg)

Keteranga :

Jumlah pakan yang diberikan selama mas pemeliharaan : Pakan diberikan hingga waktu panen

Bobot ikan saat panen : Bobot ikan keseluruhan ikan hasil panen

Bobot ikan awal tebar : Bobot ikan keseluruhan ikan pada saat tebar di kolam

Sebagai contoh :

Jumlah pakan ikan yang diberikan selama siklus pemeliharaan adalah 500 kg. Bobot keseluruhan populasi ikan yang dipanen adalah 450 kg, dan bobot keseluruhan ikan saat tebar awal adalah 50 kg.

Maka, dengan menggunakan rumus tersebut:

500 kg / (450-50) kg

500 kg / 400 kg = 1,25

Nilai FCR ini menunjukan bahwa setiap 1,25 kg pakan yang diberikan untuk ikan mampu memberikan pertumbuhan sebesar 1 kg pada ikan secara keseluruhan. Semakin kecil nilai FCR maka akan semakin baik kualitas pakan yang digunakan dan kemampuan ikan untuk mengonversi energi.

Feed Conversion Ratio (FCR) merupakan parameter penting untuk mengevaluasi performa budidaya ikan. Semakin rendah nilai FCR, berarti semakin efisien penggunaan pakan dan semakin baik performa budidaya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi FCR:

  • Jenis Ikan: Setiap jenis ikan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, sehingga nilai FCR-nya pun berbeda.
  • Umur Ikan: Kebutuhan nutrisi ikan berubah seiring dengan pertumbuhannya, sehingga nilai FCR pun berubah.
  • Kualitas Pakan: Pakan dengan kualitas tinggi mengandung lebih banyak nutrisi, sehingga nilai FCR-nya lebih rendah.
  • Kondisi Lingkungan: Kondisi lingkungan yang optimal akan mendukung pertumbuhan ikan yang optimal dan nilai FCR yang rendah.

Tips untuk Meningkatkan Efisiensi Pakan:

  • Pilihlah pakan yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan.
  • Sesuaikan jumlah pakan dengan rata-rata bobot badan ikan dan kondisi lingkungan.
  • Perhatikan frekuensi pemberian pakan dan perilaku makan ikan.
  • Pantau pertumbuhan ikan secara berkala dan sesuaikan jumlah pakan jika diperlukan.
  • Jaga kondisi lingkungan agar optimal untuk pertumbuhan ikan.

Menentukan jumlah pemberian pakan dan FCR dalam budidaya ikan merupakan aspek penting untuk mencapai efisiensi, keuntungan, dan keberlanjutan usaha budidaya. Dengan memahami metode pemberian pakan, teknik sampling, rumus perhitungan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi FCR, peternak ikan dapat mengoptimalkan penggunaan pakan dan meningkatkan performa budidaya ikan.

Kunjungi juga: http://www.dejeefish2.wordpress.com

Apakah ada yang bisa kami bantu?