Hatchery Nila Intensif dengan Sistem Egg Collecting dan Incubator – CV. Dejeefish, sebagai salah satu pelaku utama di industri akuakultur Indonesia, kini telah meluncurkan hatchery pembenihan ikan nila intensif berbasis sistem egg collecting dan incubator. Dengan menggunakan indukan nila gesit (jantan) dan nila sakti (betina), perusahaan ini menghasilkan benih nila monosex (98% jantan) yang memiliki pertumbuhan lebih cepat, efisiensi pakan lebih baik, dan daya tahan tinggi.

Artikel ini akan membahas:
✅ Teknologi egg collecting dan incubator dalam pembenihan nila
✅ Keunggulan indukan nila gesit dan nila sakti
✅ Mengapa benih monosex lebih menguntungkan?
✅ Keuntungan sistem intensif vs tradisional
✅ Dampak inovasi ini bagi industri perikanan Indonesia
Mengenal Sistem Egg Collecting dan Incubator pada Pembenihan Nila Intensif
Apa Itu Sistem Egg Collecting?
Egg collecting adalah teknik pengumpulan telur ikan secara manual segera setelah pemijahan untuk ditetaskan dalam incubator terkontrol. Berbeda dengan sistem tradisional di mana telur dibiarkan menetas di kolam pemijahan, metode ini memberikan beberapa keunggulan:
- Kontrol kualitas telur lebih ketat
- Mengurangi risiko telur dimangsa predator
- Meningkatkan tingkat penetasan (hatching rate) hingga 90%
Bagaimana Incubator Bekerja?
Incubator modern yang digunakan CV. Dejeefish dilengkapi dengan:
✔ Suhu stabil (28-30°C)
✔ Oksigenasi otomatis
✔ Sirkulasi air bersih terus-menerus karena menggunakan sistem Filterisasi RAS
✔ Pemantauan kualitas air real-time
Proses penetasan dalam incubator hanya membutuhkan 24-48 jam, lebih cepat dibanding penetasan alami (3-5 hari).
Indukan Unggul: Nila Gesit (Jantan) dan Nila Sakti (Betina)
CV. Dejeefish menggunakan indukan pilihan hasil seleksi genetik untuk menghasilkan benih monosex berkualitas:
1. Nila Gesit (Jantan)
- Pertumbuhan 30% lebih cepat dibanding nila biasa
- Tingkat kelangsungan hidup tinggi (SR >90%)
- Bentuk tubuh ideal (daging lebih tebal)
baca juga : Nila GESIT, Jenis Ikan Nila yang sedang populer tahun 2023
2. Nila Sakti (Betina)
- Produktivitas telur tinggi (5.000-7.000 butir/induk)
- Ketahanan terhadap penyakit seperti Streptococcus
- Kualitas telur lebih baik (fertilisasi rate >85%)
baca juga : Ikan Nila Sakti dari Sukabumi
Kombinasi kedua indukan ini menghasilkan benih monosex (98% jantan) yang lebih unggul.
Kedepan CV. Dejeefish berencana akan menambah Indukan-indukan Nila unggul lainnya seperti Nila Merah Nifi, Nila Nirwana 4, Nila Black Nils dan Red Nils. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas benih yang dihasilkan.
Keunggulan Benih Nila Monosex dari Sistem Intensif
1. Pertumbuhan Lebih Cepat
- Nila jantan tumbuh 40% lebih cepat daripada betina.
- Panen lebih singkat (3-4 bulan vs 5-6 bulan).
2. Efisiensi Pakan Lebih Baik
- Nila dominan jantan memiliki FCR (Feed Conversion Ratio) 1,2-1,4, lebih hemat dibanding campuran (FCR 1,6-1,8).
3. Ukuran Seragam, Minim Kanibalisme
- Tidak ada kompetisi antara jantan dan betina.
- Mengurangi risiko kematian akibat perkelahian.
4. Hasil Panen Lebih Tinggi
- Padat tebar bisa lebih tinggi karena keseragaman ukuran.
- Produktivitas kolam meningkat 20-30%.
Perbandingan Sistem Intensif vs Tradisional
Aspek | Sistem Intensif (Egg Collecting + Incubator) | Sistem Tradisional |
---|---|---|
Tingkat Penetasan | 85-90% | 50-70% |
Kontrol Kualitas | Tinggi (bebas predator & penyakit) | Rendah |
Waktu Penetasan | 1-2 hari | 3-5 hari |
Kepadatan Telur | 10.000-20.000 butir/m² | 2.000-5.000 butir/m² |
Ketergantungan Cuaca | Tidak terpengaruh | Sangat tergantung |
Dampak Positif bagi Industri Perikanan Indonesia
- Meningkatkan Produksi Benih Nasional
- Dengan teknologi ini, CV. Dejeefish bisa memproduksi hampir 5-10 juta benih/bulan.
- Mendukung Program KKP yaitu Revitalisasi Tambak Pantura 2025
- Kemampuan benih dapat diaklimatisasi hingga mencapai salinitas 10-20 ppt
- Membuka Lapangan Kerja
- Dari hatchery hingga distribusi, sistem intensif menciptakan lebih banyak pekerjaan.
- Mendukung Program Ketahanan Pangan
- Nila monosex membantu meningkatkan produksi akuakultur berkelanjutan.
Dengan investasi dalam hatchery intensif berbasis egg collecting dan incubator, CV. Dejeefish tidak hanya meningkatkan kualitas benih nila monosex, tetapi juga mendorong efisiensi dan produktivitas industri perikanan Indonesia.
Keuntungan utama sistem ini:
✔ Tingkat penetasan lebih tinggi
✔ Benih monosex (98% jantan) tumbuh cepat
✔ Kontrol kualitas lebih ketat
✔ Mengurangi risiko kematian benih
Bagi pembudidaya yang ingin meningkatkan hasil panen, menggunakan benih dari hatchery modern seperti ini adalah solusi terbaik.
FAQ (Pertanyaan Umum)
Q: Apakah benih monosex bisa berkembang biak?
A: Tidak, karena 98% adalah jantan (steril).
Q: Berapa harga benih nila monosex dari CV. Dejeefish?
A: Rp 50-550/ekor tergantung ukuran (info lengkap via WA +6285860697665).
Q: Bisakah sistem egg collecting diterapkan di kolam kecil?
A: Ya, tapi efisiensi maksimal dicapai di hatchery skala industri.
Q: Apa perbedaan nila monosex vs biasa?
A: Monosex 98% jantan = pertumbuhan seragam & cepat; biasa (campur) = pertumbuhan tidak merata.
Q: Bagaimana pemesanan benihnya?
A: Kunjungi www.dejeefish.com atau hubungi CS kami.
🚀 Tertarik menggunakan benih unggul? Hubungi CV. Dejeefish sekarang!
📞 WA: +62 858-6069-7665
🌐 Website: www.dejeefish.com dan http://www.dejeefish2.wordpress.com
#BudidayaNila #NilaMonosex #Dejeefish #Aquaculture #InovasiPerikanan #nilagesit #nilasakti