Budidaya Ikan Lele, Bisnis yang Tidak Pernah Ada Matinya

Budidaya Ikan lele atau beternak lele sempat menjadi bahan candaan, padahal kegiatan ini bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan dan “tahan banting” di segala kondisi. Misalnya, seperti pandemi kemarin yang hampir membuat sebagian besar sektor perekonomian lesu. Di tengah pandemi, seorang pembudidaya lele mampu memasok hingga 100 kg lele per pekan ke pasar dan rumah makan.

Budidaya Ikan lele

Lele merupakan salah satu ikan konsumsi yang paling populer di Indonesia. Ikan ini memiliki rasa yang lezat, harga yang terjangkau, dan mudah diolah menjadi berbagai macam menu makanan. Hal ini membuat permintaan pasar terhadap lele terus meningkat dari tahun ke tahun.

baca juga : Pelatihan budidaya ikan air tawar

Melihat potensi pasar yang besar tersebut, budidaya lele menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Modal yang relatif terjangkau

Budidaya lele dapat dilakukan dengan modal yang relatif terjangkau, bahkan dengan modal yang kecil. Hal ini karena lele merupakan ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan.

  • Pemasaran yang mudah

Lele merupakan ikan yang mudah dijual. Ikan ini dapat dijual langsung kepada konsumen, dijual kepada pedagang grosir, atau dijual kepada restoran dan warung makan.

  • Potensi keuntungan yang besar

Potensi keuntungan dari budidaya lele sangat besar. Dengan modal yang relatif kecil, pembudidaya lele dapat meraup keuntungan yang cukup besar.

Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut, budidaya lele menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah ada matinya. Bisnis ini selalu diminati oleh masyarakat, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Tips Sukses Budidaya Lele

Untuk memulai bisnis budidaya lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Memilih lokasi yang tepat

Lokasi yang tepat untuk budidaya lele adalah lokasi yang dekat dengan sumber air dan memiliki akses yang mudah.

  • Mempersiapkan kolam

Kolam yang digunakan untuk budidaya lele dapat berupa kolam tanah, kolam beton, atau kolam terpal.

  • Memilih bibit yang berkualitas

Bibit lele yang berkualitas dapat diperoleh dari pembudidaya lele yang terpercaya.

baca juga : Benih Ikan Air Tawar Berkualitas Tinggi hanya di Dejeefish

  • Memberikan pakan yang berkualitas

Pakan yang diberikan kepada lele harus berkualitas dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Budidaya lele umumnya berlangsung selama 55–60 hari. Namun, jika cara budidaya tepat dan nutrisi terpenuhi, panen bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, nutrisi yang tepat dapat membuat mortalitas atau tingkat kematian lele hanya sebesar 2–3 persen. Artinya, bila jumlah benih yang ditebar sebanyak 1.000 benih, jumlah benih yang mati maksimal 30 ekor saja.

Nutrisi tidak selamanya hanya bisa dipenuhi melalui pakan dari pabrik. Pembudidaya juga bisa menghemat biaya pakan dengan meracik pakan mandiri. Namun, meracik pakan tidak boleh dilakukan sembarangan karena pembudidaya harus mengetahui kandungan protein yang pas untuk lele.

Pasalnya, kelebihan atau kekurangan protein dapat menyebabkan masalah. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan kurang optimal, sedangkan protein yang berlebihan kurang efisien. Protein pakan ideal untuk lele sebesar 30–32 persen.

Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk meracik pakan secara mandiri adalah tepung ikan, dedak, padi, tepung tapioka, tepung tulang daging, minyak ikan, vitamin, dan mineral.

  • Melakukan pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerugian dalam budidaya lele. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pemula pun dapat memulai bisnis budidaya lele dan meraih kesuksesan.

kunjungi juga : http://www.dejeefish2.wordpress.com

#benihikanmurah

#benihikan sukabumi

#lelesukabumi

#nilasukabumi

Apakah ada yang bisa kami bantu?