Budidaya Cacing Sutra-Cacing sutra atau tubifek sangat dibutuhkan untuk makanan benih ikan yang masih kecil-kecil. Cacing jenis ini banyak diburu oleh peternak ikan hias dan pembudidaya ikan air tawar. Oleh karena itu, prospek budidaya cacing sutera ini sangatlah bagus. Budidaya cacing sutra relatif mudah dilakukan dan memerlukan perawatan yang minim, sehingga cocok bagi para petani pemula maupun yang memiliki lahan terbatas.
baca juga : Pengganti Cacing Sutra dalam Pendederan Ikan : Alternatif yang Menjanjikan
Mengapa Budidaya Cacing Sutra?
- Potensi Pasar yang Luas: Permintaan akan cacing sutra terus meningkat, baik untuk keperluan industri pakan ikan, maupun sebagai bahan baku untuk pupuk organik. Hal ini memberikan peluang besar bagi para petani untuk memasuki pasar yang luas dan beragam.
- Proses Budidaya yang Sederhana: Budidaya cacing sutra tidak memerlukan peralatan atau modal besar. Bahkan, dapat dimulai dengan lahan yang terbatas di halaman belakang rumah sekalipun. Dengan sedikit pengetahuan dan perawatan yang tepat, petani dapat mencapai hasil yang memuaskan.
Langkah-Langkah Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra merupakan jenis cacing yang mampu hidup dengan air yang pH nya sangat rendah. Misalnya di comberan, limbah dapur, sungai, ataupun kali. Cacing sutra sangat bermanfaat untuk pertumbuan larva (anak ikan) seperti lele, gurami (gurami), nila, bawal, tombro, dan lain-lain.
Cacing sutra atau cacing darah ini kebanyakan diperoleh dari sumber alam, yaitu dengan memanen dari sungai atau parit. Hal ini tentu saja tidak dapat mengimbangi perkembangan kebutuhan para breeder ikan akan pakan alami tersebut. Dewasa ini permintaan ikan, baik hias maupun konsumsi semakin melejit.
Kecepatan panen tentu saja harus diimbangi dengan penyedian pakan yang bergizi tinggi sehingga masa panen akan semakin pendek. Oleh sebab itu, penyediaan pakan alami seperti cacing sutra harus berimbang dengan kebutuhan para petani ikan tersebut.
Cacing sutra hasil tangkapan dari alam tidak sepanjang waktu tersedia. Cacing ini biasanya mudah dijumpai pada saat musim kemarau. Namun pada saat musim penghujan, habitat cacing akan tersapu air sungai sehingga sulit diperoleh dan pasokannya menurun drastis.
Bagi Anda yang ingin budidaya cacing sutra, simak ulasan berikut ini dan segera praktikkan sendiri di rumah.
Persiapkan kolam
Dalam mempersiapkan kolam perlu diperhatikan kondisi dan tempatnya, yaitu jangan terlalu panas dan jangan terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari yang dibutuhkan hanyalah 30 persen.
Berikut cara membuat kolam untuk budidaya cacing sutra.
- Tanah digali 5—10 sentimeter
- Plastik/terpal dipasang dengan ukuran lebar 50—100 sentimeter dan panjang 5—15 meter
- Sediakan platek/penyanggah plastik
Persiapan media
Dalam persiapan media yang baik akan menjadikan cacing berkembang biak dengan baik pula. Bahan yang perlu disiapkan di antaranya kotoran ayam potong, kotoran sapi, kotoran puyuh, pospat, kapur, formula, dan vitamin tetes tebu. Kemudian, semua bahan tersebut difermentasi agar menjadi lumpur yang halus.
Tahapan fermentasi, yaitu semua bahan direndam selama 4 hari dan airnya dibuang dan diisi lagi setinggi 5 sentimeter dan dibiarkan selama 10 hari. Selanjutnya, air dibuang diisi air yang baru, lalu benih siap ditebar. Setelah itu, baru diberi formula dan vitamin lagi.
Perawatan
Dalam perawatan, air harus mengalir atau diberi sirkulasi. Pakan cacing sutra tidak perlu mahal, misalnya ampas tahu/tahunya, telur, bekatul, dan tetes tebu.
Pemberian pakan untuk kolam ukuran 1 × 15 meter cukup diberikan 4 papan tahu, 2 kilogram bekatul, 2 telur, dan 2 tutup tetes tebu. Jumlah pakan tersebut cukup untuk persediaan 3 hari.
kunjungi juga : http://www.dejeefish2.wordpress.com